Permainan benthik yang biasa disebut
juga patil lele, gatrik atau tak kadal sudah lama dikenal sebagai permainan
tradisional masyarakat Jawa. Kata benthik konon berasal dari kata bentur
dan bunyi thik.
Hal didasarkan dari alat yang
yang digunakan yaitu dua potongan kayu yang berbentuk silinder dengan diameter
2-3 cm yaitu potongan (stik) panjang kira-kira 30 cm yang disebut benthong dan potongan
(stik) pendek kira-kira 10 cm disebut janak. Potongan kayu yang biasa digunakan
yaitu dari ranting pohon asam, petai china, jambu biji, mangga bahkan dari
gabus. Benturan kedua kayu tersebut akan menghasilkan bunyi thik.
Permainan
ini dapat dilakukan berkelompok (beregu)
ataupun secara perorangan. Satu kelompok terdiri dari 3 sampai 4 orang. Apabila
kelompok yang satu bermain, maka kelompok lainnya berjaga. Setiap kelompok
secara bergantian memainkan benthik hingga semua mendapat giliran. Apabila
dilakukan perorangan misalnya 3 orang, maka yang satu orang bermain dan 2 orang
yang lain mendapatkan giliran jaga. Jika orang yang bermain kalah, maka
digantikan yang lainnya secara bergantian. Kelompok atau orang yang mendapatkan
nilai terbanyak dianggap sebagai pemenang.
Permainan
dimulai dengan membuat lubang memanjang sekitar 7-10 cm lebar 2-3 cm sebagai
lubang yang digunakan sebagai tolakan untuk melemparkan stik pendek,
selanjutnya dilakukan hompipah atau sut untuk menentukan siapa yang duluan
bermain.
Permainan benthik terdiri dari
3 tahap, yaitu:
1. Tahap pertama kelompok/orang
yang mendapat giliran bermain meletakkan stik yang pendek di atas lubang dan
dengan bantuan stik panjang stik pendek diangkat dan dilemparkan sejauh mungkin.
Jika stik pendek tertangkap tangan, maka yang bermain dianggap kalah dan yang
menangkap dengan dua tangan mendapat nilai 10 point, dengan tangan kanan 25
poin, dengan tangan kiri 50 point. Jika tidak tertangkap salah satu peserta
yang mendapat giliran jaga melemparkan stik pendek ke arah stik panjang yang
telah ditempatkan di atas lubang dengan posisi melintang. Jika stik panjang
terkena, maka orang yang bermain kalah, jika stik pendek tidak mengenai stik
panjang maka orang yang bermain dapat meneruskan ke tahap 2.
2. Pada tahap kedua, pemain
melemparkan stik pendek ke udara dan dipukul sekuat tenaga dengan stik panjang
agar terlempar sejauh mungkin. Jika stik pendek tertangkap lawan, maka pemain
dianggap kalah dan harus menghentikan permainan. Jika tidak tertangkap tangan,
maka kelompok/orang yang berjaga melemparkan stik pendek ke arah lubang.
Apabila saat dilempar ke lubang stik pendek terpukul oleh pemain dan terlempar
ke arah sebaliknya, maka perolehan point akan semakin banyak diperoleh oleh
pemain. Hal ini disebabkan karena penghitungan point dilakukan dengan stik
panjang dimulai dari lubang ke arah jatuhnya stik. Jika stik pendek yang
dilempar ke arah lubang tidak terpukul oleh pemain, maka penghitungannya
dilakukan mulai dari lubang ke arah jatuhnya stik pendek. Jika lemparan stik
pendek dari lawan masuk ke arah lubang, maka point yang dikumpulkan oleh pemain
dianggap hangus.
3. Tahap ketiga dilakukan apabila
pemain mendapatkan point Pemain meletakkan stik pendek ke dalam lubang, ujung
stik yang satu masuk lubang dan yang lainnya timbul di permukaan. Pemain harus
dapat memukul ujung stik yang timbul agar mengudara dan dipukul sejauh mungkin.
Jika tidak dapat memukul kedua kali, maka dianggap kalah atau mati dan
digantikan pemain lain. Namun jika berhasil memukul satu kali, dua kali dan
seterusnya, maka pemain berhak mengalikan hasil tersebut. Jika terlempar sejauh
20 kali stik panjang dan terpukul 1 kali berhak mendapatkan point 20, jika
mampu memukul 2 kali sebelum terlempar jauh, berhak melipatgandakan nilai yang
didapat menjadi dua kali. Semakin dapat memukul berulang kali sebelum terlempar
jauh, memungkinkan selesai terlebih dahulu.
Mengisi Car Free Day dengan main benthik di Jalan Pemuda Semarang
Demikian tahapan permainan
benthik, dan kelompok/perorangan yang kalah akan memberikan reward berupa
gendongan dengan patokan jarak dari stik kecil yang terlempar dengan lubang.
Makin jauh makin enak bagi pemenang untuk menikmati gendongan dan semakin lelah
bagi kelompok/perorangan yang kalah.
Manfaat permainan ini membina
sosialisasi dengan orang lain dan melatih jiwa sportivitas yang tinggi dan pada
gilirannya melatih jiwa yang luhur dalam bermasyarakat.
“Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati
meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama, Blogger Forkot Smg mati
meninggalkan postingan”
0 komentar:
Posting Komentar